- Sudarman Manik, Dosen STIE Riau Meninggal Dunia
- Rektor Universitas Perintis Indonesia, Prof. Dr. Elfi Sahlan Ben, Apt Meninggal Dunia
- Evaluasi Laporan Kerja Sama PTS di Aplikasi Sistem Pelaporan Kerja Sama Tahun 2020
- Undangan Bimbingan Teknis (Bimtek) Operator Program Kreativitas Mahasiswa
- Penyampaian informasi penawaran beasiswa dari pemerintah Azerbaijan
- Rapat Evaluasi Seleksi Mandiri Bersama PNP dengan PTS
- Di Hadapan Tim Reses Komisi X DPR RI, Kepala LLDIKTI Wilayah X Paparkan Kondisi Pendidikan Tinggi Swasta
- Tahun Ajaran Baru, Perguruan Tinggi Lakukan Pembelajaran Daring dan Luring
- LLDIKTI Wilayah X luncurkan 4 Aplikasi Baru
- Penyampaian Informasi China-AUN Scholarship 2021
Di Hadapan Tim Reses Komisi X DPR RI, Kepala LLDIKTI Wilayah X Paparkan Kondisi Pendidikan Tinggi Swasta

Dari segi mutu, 70 persen akreditasi
program studi Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan LLDIKTI Wilayah X (Sumatera
Barat, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau) sudah terakreditasi A dan B.
Sejalan dengan itu, jumlah mahasiswa
pun mengalami kenaikan. Selain karena mutu PTS yang sudah baik, bantuan dana
pemerintah melalui beasiswa Bidikmisi/KIP Kuliah pun membantu mendongkrak
tingginya akses pendidikan di PTS.
Sementara itu, dilihat dari
akreditasi perguruan tinggi, belum ada satupun PTS yang memiliki predikat A
atau disebut juga berkualifikasi unggul. Salah satu yang menjadi kendala adalah
jumlah dosen berkualifikasi doktor masih rendah.
Baca Lainnya :
- Pemberitahuan Usul Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta Penyelenggara Pendidikan Vokasi serta Pembukaan Program Studi Pendidikan Vokasi dan Profesi485 dibaca
- Kantongi Izin Penambahan Prodi, Prof. Herri Ingatkan Mutu Pendidikan 598 dibaca
- Call for Proposal Program Matching Fund Tahun 2021849 dibaca
- Usul Pendirian dan Perubahan Perguruan Tinggi Swasta serta Pembukaan Program Studi Tahun 2021 877 dibaca
- Prof. Herri Serahkan SK Perubahan Bentuk PTS dan Dua SK Izin Penambahan Prodi Baru751 dibaca
Demikian disampaikan Kepala LLDIKTI
Wilayah X Prof. Dr. Herri, MBA saat Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI pada reses
masa persidangan 2020 - 2021 ke Provinsi Sumatera Barat, Senin (15/2/2021).
Lebih lanjut, Kepala Lembaga
menyampaikan bahwa bantuan dana pendidikan seperti beasiswa Bidikmisi/KIP
Kuliah dan bantuan SPP sudah membantu anak-anak kita dalam melanjutkan studi.
Akan tetapi, bantuan pendidikan seperti beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi
Akademik) tampaknya bisa dipertimbangkan untuk dijalankan lagi dalam rangka
memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat.
Prof. Herri mengharapkan supaya
Komisi X DPR RI dapat berdiskusi dengan Kemdikbud terkait dengan BUMN agar memiliki komitmen dalam
membuka luas kesempatan magang bagi mahasiswa. Ini dilakukan dalam upaya
menyukseskan program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka dan meningkatkan
kompetensi mahasiswa.
Di akhir paparannya, Prof. Herri
mengusulkan agar pemerintah dapat menyediakan platform pembelajaran daring yang mudah akses sampai ke pelosok
daerah yang kondisinya jauh dari jangkauan internet.
"Kondisi pembelajaran di PTS
hampir 100 persen dilaksanakan secara daring. Namun, platform pembelajaran
daring yang sudah maksimal penggunaannya masih kurang dari 10 persen.
Pelaksanaannya pun masih terkendala dengan kondisi mahasiswa yang tinggal di
daerah yang belum tersentuh jaringan internet," kata Kepala Lembaga.
Pada kesempatan tersebut, Rektor
Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Tafdil Husni, MBA mengusulkan agar indikator
pemenang kompetisi Kampus Merdeka disesuaikan dengan kondisi PTS pada
masing-masing daerah. Sehingga, kesempatan PTS di daerah memenangkan kompetisi
terbuka lebar. Tidak hanya pada PTS besar di Pulau Jawa saja.
Usulan Prof. Herri maupun Prof.
Tafdil direspon dan disambut baik dan disetujui Ketua Tim Abdul Fikri Faqih. Ia
menyebutkan bahwa akan menyampaikan hal tersebut kepada Mendikbud agar PTS di
daerah pun memiliki peluang besar memenangkan kompetisi Kampus Merdeka. (*)